BINJAI,Metro24News| Ratusan masa yang tergabung dari Forum Umat Islam (FUI) Sumatera Utara serta lembaga organisasi Laskar khusus Umat Islam menggelar aksi damai di Pondok Pesantren Kolo Saketi, jalan Danau Sentani Kelurahan Tunggurono, kecamatan Binjai Timur, Kota Binjai, Selasa (20/08/24) sekira pukul 14.00 wib siang.
Dalam aksi damai tersebut, Forum Umat Islam (FUI) Sumut menolak keras perilaku dan akhlak tidak terpuji pimpinan padepokan menyalahgunakan ajaran islam untuk kepentingan syahwat Keduniaan oleh pimpinannya seperti dugaan prilaku asusila atau perzinahaan terhadap lawan jenis yang bukan mahrom (mantan wali santri) sebagaimana proses hukum yang sedang ditangani di Polres Binjai sesuai laporan polisi nomor : LP/B/376/VII/2024/Spkt/Polres Binjai/Polda Sumut tanggal 11 Juli 2024.
Selain itu, FUI Sumut juga menolak keras prilaku dan akhlak tidak terpuji pimpinan padepokan yang menyalahgunakan ajaran islam untuk melakukan dugaan tindak pidana penipuan sesuai laporan polisi nomor LP/B/413/VII/2024/SPKT/Polres Binjai/Polda Sumut/ tanggal 29 Juli 2024.
Selanjutnya, FUI Sumut menolak keras prilaku dan akhlak tidak terpuji pimpinan padepokan yang diduga melakukan tindak kekerasan terhadap Bowo mualaf Timotius Sembiring dan intimidasi kepada Ridho yang akhirnya meninggalkan pimpinan padepokan.
FUI Sumut Mengimbau dan mendesak Majelis Ulama Indonesia (MUI) Binjai untuk koperatif dan Proaktif menjalankan tupoksinya dalam mengawal dan merawat ajaran islam yang suci dan tidak ternodai dan dinistai.
” Jadi kami dari Forum Umat Islam (FUI) Sumut menggelar aksi damai ini agar masyarakat mengetahui bahwasan pimpinan padepokan telah menyalahgunakan ajaran islam untuk kepentingan syahwat seperti dugaan perilaku asusila atau perzinahan,” terang Indra Suheri Ketua FUI Sumut kepada wartawan.
Ketua FUI Sumut meminta, kepada pihak kepolisian Polres Binjai, untuk secepatnya menangkap terduga pelaku.
” Proses sudah berjalan, mulai dari penyelidikan hingga penyidikan, kenapa pihak kepolisian belum menangkap terduga pelaku, selain itu juga kami sudah mengumpulkan bukti bukti lainya untuk dipersidangan,” tegas Indra Suheri.
Sementara itu, Ketua Forum Umat Islam (FUI) Kota Medan Ustad Gus Faiz sangat menyayangkan atas kejadian ini, sebelumnya Gus Faiz kenal dekat dengan Kyai Amar, padahal Ustad Gus Faiz sebelum dilakukan gelar aksi damai ini, ia sempat bertanya kepada Kyai Amar pimpinan padepokan, apa benar isu soal tindak asusila atau perzinahan tersebut, namun Kyai Amar menyangkal dan berkata itu semua Fitnah, saya cuma di fitnah saja, kata Kyai Amar, tapi setelah dilakukan mediasi dengan korban dan diambil sumpah yang sudah dijanjikan tempatnya, namun sayangnya Kyai Amar tidak hadir dan akhirnya kami dari FUI Sumut mengambil langka langka mencari kebenarannya.
” Saya sebenarnya datang kesini sebagai sahabat, saya kenal betul dengan Kyai Amar, dan saya pernah berkata kepada Kyai Amar, kalau berita itu Fitnah, Saya yang paling depan untuk mendukung Kyai Amar, tapi kalau berita yang beredar ini benar, Saya juga paling depan melawan Kyai Amar,” ucap Ketua FUI Medan Ustad Gus Faiz.
Setelah gelar aksi damai yang dilakukan FUI Sumut berakhir, mereka membubarkan diri dan dalam aksi damai tersebut berjalan dengan tentram dan kondusif.
Terlihat sejumlah pihak keamanan seperti Polsek Binjai Timur, Polres Binjai dan Kodim 0203 Langkat, serta koramil turut berjaga jaga dalam aksi damai tersebut.
(ST)