Labura, metro24news.com || Kepolisian Resort (Polres) Labuhanbatu Rantau Prapat, diduga kurang tanggap dan respon atas informasi resahnya masyarakat di Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) terkait maraknya peredaran narkoba jenis sabu-sabu di hampir setiap dusun dan Desa.
Saat wartawan mengkonfirmasi Kapolres Labuhanbatu, AKBP. Bernhad L Malau, S.I.K., M.H., melalui Kasi. Humas Polres Labuhanbatu, AKP. Sofyan, melalui pesan WhatsApp dengan menshare link pemberitaan pada Jum’at 21 Februari 2025 sebagai bukti atas keresahan dan pengakuan warga, dan sekaligus bagaimana tanggapan dan sikap lebih lanjut yang diambil oleh pihak Polres Labuhanbatu, AKP. Sofyan, tidak menjawab. Namun wartawan mengkonfirmasi lagi pada Sabtu, 22 Februari 2025 hanya membalas konfirmasi wartawan dengan mengatakan,”Terima.Kasih Informasinya pak”, tulis, AKP. Sofyan.
Namun sayang seribu sayang, saat wartawan mengkonfirmasi lebih lanjut kepada Kasi. Humas Polres Labuhanbatu, AKP. Sofyan, terkait respon dan langkah apa yang diambil oleh pihak Polres terkait informasi keresahan warga dan keberadaan para terduga bandar narkoba jenis sabu-sabu tersebut, sudah tidak direspon lagi, meski sudah masuk cetank dua dan telah dibaca oleh AKP. Sofyan., begitu juga halnya Kapolres Labuhanbatu AKBP. Bernhad L Malau, sulit bisa dikonfirmasi terkait permasalahan apapun yang ingin ditanyakan oleh wartawan, yang sudah lebih awal suka memblokir nomor kontak wartawan.
Pada hari sama (22/2) dan waktu terpisah wartawan berupaya mendapatkan informasi langkah apa yang akan diambil polres Labuhanbatu terkait para terduga bandar narkoba yang meresahkan warga, terhadap Kasat. Narkoba Polres Labuhanbatu, AKP. Sopar Budiman, SH., sebagai unit khusus dalam bidang penangan kasus peredaran Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif (NAPZA) dan/ atau Narkoba, juga tidak mendapat respon dan jawaban apapun meski sudah masuk centank dua pada aplikasi WhatsApp sang Kasat. Narkoba Polres Labuhanbatu.
Berbeda lagi, pada hari Jum’at 21 Februari 2025 saat berita rilis terbit di media online wartawan mendapat jawaban antusias dari bapak Camat Kualuh Selatan, Suwedi, S.sos., yang turut menanggapi keresahan warga tersebut, menjelaskan melalui pesan WhatsApp pada wartawan, “Kami dan pemerintah desa/ kelurahan sudah selalu melakukan rajia tpt2 yg di anggap sebagai tempat untuk transaksi. Di antara nya gunung melayu, gunting saga dan damuli pekan”, tulis, Camat Kualuh Selatan, Suwedi, S.sos.
Lebih, lanjut, Camat Kualuh Selatan, Suwedi, S.sos., juga bersama jajaran Kepala Desa/Kelurahan mengajak dan menghimbau masyarakat untuk tetap menjaga diri dari penggunaan obat terlarang tersebut dengan himbauan saat melakukan swiping razia ketempat-tempat diduga digunakan lapak transaksi peredaran narkoba jenis sabu-sabu tersebut.
“Himbaun tetap terus kami melarang dan jauhi narkoba”. Tegas, Suwedi, menegaskan dalam tulisannya.
Sama halnya pengakuan dari Kepala Desa Damuli Pekan, Muhammad Riduwan Tambunan, melalui telepon WhatsApp mengucapkan apresiasi kepada wartawan dapat membantu dalam menyampaikan harapannya guna memberantas peredaran narkoba di tempatnya.
“Terimakasih sudah membantu kami menyuarakan dalam memberantas peredaran narkoba di Desa Damuli Pekan. Kami sudah selalu lakukan razia lapak-lapak mereka, tapi mereka hanya pindah tidak jauh dari tempat semula, hanya sedikit pindah, seperti si ST alias Sinok, di dusun 2 simpang Membot bergeser sekarang di bantaran kali pinggir Aek Damuli, sedangkan si E alias Encet sudah bergeser dari Damuli ke perbatasan Desa Gunung Melayu di PT. Sawit Sinar Mas, juga berdekatan dengan Desa Simangalam”. Ucap, Kades Damuli Pekan, Rahmat Riduwan Tambunan, kepada wartawan.
Senada dengan Kades Gunung Melayu, Sahran Tanjung, SE., mengatakan bahwa Gunung Melayu tidak ada terduga pengedar, namun mereka itu berpindah-pindah hingga terkadang memasuki wilayah pemerintahannya, dan telah mewanti-wanti kepada warganya selalu tetap waspada dan memberikan informasi terkait peredaran narkoba di wilayah Desa Gunung Melayu.
“Kalau setau kami tak ada bandar di gunung melayu, itu kebanyakan pelarian dari desa sebelah, karena banyak yg di grebek..”, tulisnya.
Kades Gunung Melayu, Sahran Tanjung, juga menambahkan kembali melalui telepon WhatsApp terkait peredaran narkoba yang meresahkan warga sangat mendukung, bagaimana masyarakat secara bersama-sama untuk membasmi peredaran narkoba yang dapat mengganggu ketertiban sosial seperti pencurian, begal, kekerasan dalam rumah tangga, dan bentuk kejahatan lainnya, serta mengancam masa depan generasi muda.
“Kalau kami pribadi dari Pemerintah Desa Gunung Melayu sangat mendukung bagaimana masyarakat ini bisa bersama-sama memberantas maraknya peredaran narkoba ini yang meresahkan, dan keikutsertaan wartawan menyuarakan itu hal yang positif, agar kampung-kampung semua tidak ada lagi bandar dan pengedar sabu-sabu”. Pungkasnya. (mtr24nws/tt)