Medan -metro24news.com ||Sebuah drama penuh teka-teki terjadi di Kota Medan pada Kamis 03 Oktober 2024. Seorang wanita bernama Indah Permata Hati, kelahiran Medan 6 April 1992, (Identitas Palsu) terlibat dalam aksi sindikat penipuan dan penggelapan mobil Ekspander warna Putih keluaran tahun 2022. Diketahui, wanita ini, berdomisili di Jalan Air Langga Ujung No.134 C, Desa Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah, dengan cerdik wanita ini menipu Agus Fitriani, pemilik mobil Xpander ultimate warna putih keluaran tahun 2022, dalam sebuah aksi yang penuh skenario dan terencana.
Aksi penipuan ini dimulai ketika Indah, bersama seorang pria yang belum diketahui identitasnya, mengajak Fitriani ke kantor leasing di Jalan Brigjen Katamso. Indah mengaku ingin menyelesaikan pembelian mobil tersebut, namun berkas-berkas yang ia bawa tidak lengkap. Dengan rapi, Indah terus mempermainkan waktu dan harapan korban, seolah-olah transaksi akan segera rampung.
Setelah kembali ke rumah korban di Komplek Merci, Indah memainkan perannya dengan semakin cerdik. Ia meminta izin untuk mengemudikan mobil Ekspander itu dengan alasan sepele, hanya sekadar ingin menguji kendaraannya lebih lanjut. Tanpa curiga, Fitri menyerahkan kunci mobil tersebut, tidak menyadari bahwa itu adalah langkah awal dari penggelapan yang telah direncanakan dengan matang yang melibatkan komplotan sindikat mobil antar provinsi.
Modus ini semakin terkuak saat Indah meminta Agus mengembalikan uang yang sudah ditransfer, sebagian melalui rekening dan sebagian secara tunai. Setelah uang diserahkan, Indah dan rekannya meminta izin kepada seorang saksi, anak kandung Fitriani, yang kebetulan ada di dekat mobil untuk berkeliling komplek dengan mobil Ekspander putih. Namun, saat ditunggu-tunggu, mobil tak kunjung kembali. Fitriani yang mulai gelisah segera menghubungi Indah, tetapi yang ia dapat hanyalah janji palsu. Indah mengaku berada di Kota Medan dan meminta Fitri untuk menunggu, tanpa ada niat sedikit pun untuk mengembalikan mobil tersebut.
Fitri yang merasa terperdaya langsung melaporkan kejadian ini ke Polsek Namorambe. Ia menduga bahwa Indah tidak bertindak sendiri, melainkan bagian dari sindikat penipuan dan pencurian mobil yang telah terorganisir dengan baik.
“Menurut Agus Fitriani, Indah dikenalkan oleh seorang agen mobil dari Aceh, dan kini ia meyakini bahwa ini adalah jebakan yang sudah disusun dan direncanakan dari awal.”
Dengan harapan, Fitriani meminta pihak kepolisian, khususnya Polda Sumatera Utara, untuk segera mengusut tuntas kasus ini. Ia yakin sudah banyak korban yang tertipu oleh sindikat antar provinsi tersebut.
“Ini bukan sekadar pencurian biasa, ini rencana jahat sindikat mobil yang sudah disiapkan dengan rapi. Saya berharap kasus ini segera terungkap agar tidak ada lagi yang menjadi korban seperti saya,” ujarnya.
Jika ada yang melihat keberadaan wanita ini segera laporkan ke pihak kepolisian terdekat. (Tim /Ari Wibowo )